Mengenal dan Cara Membaca Kode Nomor Pada Badan Transistor
Sering kali bagi orang orang yang
menggeluti dunia elektronika kurang mengenal dan kurang memperhatikan bahkan
cenderung mengabaikan kode penomoran pada badan transistor, dan justru hanya
menggunakan cara instan unutk mengetahui karakteristik suatu transistor dengan
menggunakan Data Sheet memang keunggulannya adalah semua data
yang ada lebih terbukti kebenarannya.. Padahal dengan cara memahami pembacaan
kode nomor transistor kita sudah dapat mengetahui karakteristik transistor itu
sendiri.
Setiap tipe transistor yang dibuat
mempunyai nama atau inisial tentangnya yang dinyatakan dalam huruf-huruf dan
angka-angka. Untuk memudahkan cara membaca, kode angka penandaan standart
transistor dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Japanese Industrial Standar ( JIS )
Transistor Jepang mempunyai nama /
inisial yang diawali dengan kode angka 2 seperti 2SA, 2SB, 2SC, 2SD. Angka 2
berarti transistor, dan huruf S adalah singkatan dari “semiconductor”. Kemudian
setelah kode awal 2S ada huruf A, B, C, dan D. Ini mengambil bentuk dari digit,
dua surat, nomor seri ( akhiran ) angka adalah salah satu kurang dari jumlah
kaki. Surat surat menunjukan daerah application. Lebih mudahnya sebagai
berikut.
- Huruf A berarti : Transistor PNP
frekuensi tinggi
- Huruf B berarti : Transistor PNP
frekuensi rendah
- Huruf C berarti : Transistor NPN
frekuensi tinggi
- Huruf D berarti : Transistor NPN
daya/frekuensi rendah
- SE berarti Dioda
- SF berarti Thyiristor
- SH berarti UJT
- SJ berarti P- Channel FET /
MOSFET
- SK berarti N – Channel FET / MOSFET
- SR berarti Rectifier
- SZ berarti Dioda Zener
Setelah itu ada tiga atau empat angka
yang merupakan nomor seri transistor.
Contoh :
2SA101, 2SA671, adalah transistor PNP
untuk frekuensi tinggi
2SD313, 2SD1603 adalah transistor NPN
daya untuk frekuensi rendah.
Catatan :
Nomor seri adalah antara 10 – 9999, tambahan
akhiran menujukan disetujui untuk digunakan oleh berbagai organisasi Jepang.
Penyebutan untuk transistor-transistor
itu seringkali disingkat saja, misalnya A101, A671, D313, D1603.
2. JEDEC ( USA)
Transistor Amerika diawali dengan kode :
2N.
Angka 2 berarti transistor dan huruf N
adalah singkatan dari “no-heating” yang mengandung maksud bahwa itu
adalah transistor yang tidak memerlukan elemen pemanas ( heating-elemen/heater
), dan bukan bagian dari tabung vakum yang selalu mempunyai elemen pemanas, dan
tambahan akhiran menunjukkan penguatan ( Hfe ).
A : low gain ( rendah )
B : medium gain ( sedang )
C : high gain ( tinggi )
Setelah itu terdapat beberapa angka yang
merupakan nomor seri transistor.
Contoh : 2N307, 2N3569, 2N3055, 2N3771
dan lain-lain.
Catatan :
Pada transistor Amerika tidak terdapat
kode yang menunjukkan jenis PNP atau NPN. Untuk mengetahuinya perlu melihat
kepada lembaran data transistor yang bersangkutan.
3. Pro – Elektron ( EURO )
Transistor Eropa diawali dengan
kode-kode huruf pertama dan huruf kedua.
Huruf pertama terdiri dari huruf A dan
B, huruf kedua adalah C, D, F, L, S, dan U. Huruf pertama mengindikasikan
tentang bahan pembuatannya
- A berarti : Germanium
- B berarti : Silikon.
Huruf kedua mengindikasikan tentang
kegunaan utamanya
- C berarti transistor daya rendah atau
transistor daya menengah untuk frekuensi rendah
- D berarti transistor daya untuk
frekuensi rendah
- F berarti transistor daya rendah atau
transistor daya menengah untuk frekuensi tinggi
- L berarti transistor daya untuk
frekuensi tinggi
- S berarti transistor “switching”
- U berarti transistor untuk penggunaan
tegangan tinggi
Setelah kode dari dua huruf
pertama terdapat angka-angka lanjutan yang merupakan nomor seri
transistor.
Contoh :
AC127, AC178 adalah transistor germanium
frekuensi rendah
AD161, AD162 adalah transistor daya
germanium untuk frekuensi rendah
BC107, BC557 adalah transistor silikon
frekuensi rendah
BD139, BD140 adalah transistor daya
silikon untuk frekuensi rendah
BF199 adalah transistor silikon untuk
frekuensi tinggi
BLW98 adalah transistor daya silikon
untuk frekuensi tinggi
BSX87A adalah transistor “switching”
silikon
BU208 adalah
transistor silikon untuk tegangan tinggi.
Pada perkembangannya penamaan atau
pemberian inisial pada transistor semakin bervariasi dan lebih mengarah kepada
penamaan menurut perusahaan-perusahaan pembuat transistor. Muncullah nama-nama
tipe transistor seperti : TIP41A, SE4010, NKT10419, ZTX314, ED1602, MPSA90 dan
lain-lain.
Besaran-besaran dalam data
karakteristik transistor
Setiap transistor mempunyai data yang
memberikan gambaran tentang karakteristiknya. Data ini disertakan oleh pabrik
atau perusahaan yang membuatnya sebagai keterangan atau patokan dasar berkaitan
dengan penggunaan transistor tersebut di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Di dalam data transistor itu disebutkan tentang besaran-besaran tertentu, di
antaranya yang terpenting adalah : Vceo, Ic, Pd max, fT, dan hFE.
Vceo, adalah tinggi
tegangan maksimal antara kolektor dengan emitor dalam keadaan basis terbuka
(tidak ada hubungan atau sambungan). Tegangan kerja antara kolektor dan emitor
yang diberikan kepada transistor harus berada di bawah angka VCEO.
Ic, adalah besar arus maksimal yang
mengalir pada kolektor. Besar arus maksimal ini tidak boleh dilampaui, karena
itu dalam penggunaan transistor besar arus kolektor harus disetel agar
senantiasa berada di bawah IC.
Pd max, adalah disipasi daya
maksimal transistor. Daya yang dibebankan kepada transistor harus berada di
bawah ketentuan Pd max ini.
fT, adalah frekwensi yang menjadi batasan
kemampuan transistor dalam menanganinya. Transistor tidak bisa digunakan
sebagai penguat atau sebagai osilator pada frekwensi di atas fT.
hFE adalah faktor
penguatan arus. Penyetelan arus basis akan mempengaruhi besar arus pada
kolektor transistor, sebab arus kolektor adalah arus basis dikalikan dengan
hFE.
Susunan elektroda transistor
Selain karateristik dank ode diatas,
transistor mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan susunan elektroda
(kaki-kaki) transistor pun bermacam-macam pula. Di antaranya yang paling umum
adalah :
Penjelasan :
(a) adalah untuk tipe transistor lama
seperti : A101, B178, AC127, AC178, 2N207 dan lain-lain atau
yang berbentuk serupa dengan itu.
(b) adalah untuk tipe BC107, BC108,
BC109 dan lain-lain yang berbentuk serupa dengan itu.
(c) adalah untuk tipe A1027, C458 (
produksi lama) dan lain-lain atau yang berbentuk serupa dengan itu.
(d) adalah untuk tipe SE4010, ED1402,
ED1406 dan lain-lain atau yang berbentuk serupa dengan itu.
(e) adalah untuk tipe A733, A643, A844,
A1015, C828, C829, C930, C945, C1815. Hampir semua transistor Jepang yang
berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan kaki-kaki elektroda yang
sedemikian.
(f) adalah untuk tipe BC237, BC547,
BC548, BC557, BC558, BC560 dan lain-lain.
Hampir semua transistor Eropa dengan
inisial awal BC atau BF yang berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan
kaki-kaki elektroda yang sedemikian.
(g) adalah untuk tipe 2N3569, 2N4355,
2N2222, FCS9011, FCS9012, FCS9013 dan lain-lain.
Hampir semua transistor Amerika dengan
inisial awal 2N, MPS atau MPSA, dan FCS yang berbentuk serupa dengan itu
mempunyai susunan kaki-kaki elektroda sedemikian.
(h) adalah untuk tipe A715, C1162,
BD135, BD139, BD140 dan lain-lain.
Semua transistor Jepang, Eropa dan
Amerika yang berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan kaki-kaki elektroda
sedemikian, kecuali beberapa jenis yang diproduksi oleh China.
(i) adalah untuk tipe A670, C1061, B507,
D313, TIP31, TIP41, MJE13007 dan lain-lain.
Semua transistor Jepang, Eropa dan
Amerika yang berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan kaki-kaki elektroda
sedemikian.
(j) dan (k) adalah untuk tipe A1106,
B688, C2581, D718, TIP2955, TIP3055 dan lain-lain.
Semua transistor Jepang, Eropa dan
Amerika yang berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan kaki-kaki elektroda
sedemikian.
(l) adalah untuk tipe C1080, 2N3055,
2N3771, BU208, MJ15004 dan lain-lain.
Semua transistor Jepang, Eropa dan
Amerika yang berbentuk serupa dengan itu mempunyai susunan kaki-kaki elektroda
sedemikian.
(m) adalah untuk tipe A1216, B755, D845,
C2922 dan lain-lain atau yang berbentuk serupa dengan itu.
Demikian sedikit gambaran dan pengetahuan tentang cara mudah mengenal dan
membaca kode penomoran pada badan transistor. Sebetulnya masih banyak lagi yang
perlu diulas. Bagi adik adik yang masih duduk dibangku sekolah diharapkan
untuk berkonsultasi kepada Bapak Ibu guru pembimbing apabila terdpat istilah
yang asing agar lebih jelas. Dan sering seringlah untuk mencari informasi yang
lebih konkrit lagi. Sekian dan terima kasih.